Saturday, September 8, 2018

Bidadari dalam mimpiku

Saat itui sedang dalam keadaan marah, aku tak dapat berfikir dengan jernih, otakku saat itu dikuasai oleh amarah. Aku sudah tak tahan lagi, aku pergi mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 100 km/jam. Kulampiaskan semua amarahku pada aspal yang membisu, yang tak mampu mengoceh padaku tapi selalu ada untukku.

Dan ketika penglihatanku mulai buram.
Brak!
"Arh" aku menabrak sesuatu. Mataku tak mampu aku buka lagi, aku pingsan, ya aku benar benar pingsan.

Dalam kejadian itu, aku bermimpi bertemu dengan sosok bidadari yang bersinar, sinar yang begitu indah. Tapi kulihat ia tak memilliki sayap, aku bertanya "di,ama sayapmu wahai bidadari?" Ia hanya menengok lalu tersenyum. "Ada apa kupikir, aku bertemu bidadari? Nyatakah ini? Ia hendak ingin pergi kucoba menghentikannya "diman sayapmu?"lagi lagi ia hanya tersenyum "ada apa ini? tanyaku.
"Hey dimana sayapmu?" Lagi lagi dia hanya tersenyum "ada apa ini?"tanyaku.

"Hey dimana sayapmu?",  langkahnya terhenti ia berbalik dan menjawab pertanyaanku. "Sayapku telah aku korbankan demi seseorang" jawabnya. Kulontarkan kembali pertanyaanku "Siapa?".  ia kembali tersenyum sembari menepuk kepalaku "Kamu", saat itu kulihat jelas bahwa bidadari itu adalah ibuku..
"Hah Ibu?

Aku terbangun dari mimpiku, kudapati ibuku sedang menangis melihatku berada dirumah sakit, "ibu?" Tanyaku, "maafkan ibu karena ibu sudah memarihimu tadi hingga kamu masuk rumah sakit seperti ini "ujar ibuku.
Tidak ibu, ibu tidak bersalah, bahkan karena doa ibu yang menyelamatkanku dari kecelakaan ini.
Kulihat senyum ibu begitu indah bak bidadari yang indah rupawan. Senyum ibu tak akan pernah kudapati dari orang lain, Karena ibulah bidadari tanpa sayap.

0 comments:

Post a Comment